Tuesday, February 14, 2012

Mengetahui Waktu-Waktu Mustajab Untuk Berdoa

Posted by Tia Roozanty at 3:45 AM
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."

(QS. Al A'raf [7] : 55)

Sungguh Allah memahami keadaan manusia yang lemah dan senantiasa membutuhkan akan Rahmat-Nya. Manusia tidak pernah lepas dari keinginan, yang baik maupun yang buruk. Bahkan jika seseorang menuliskan segala keinginannya di kertas, entah berapa lembar akan terpakai.

Maka kita tidak perlu heran jika Allah Ta'ala melaknat orang yang enggan berdoa kepada-Nya. Orang yang demikian oleh Allah 'Azza Wa Jalla disebut sebagai hamba yang sombong dan diancam dengan neraka Jahannam. Allah Ta'ala berfirman :

"Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."

(QS. Ghafir [40] : 60)

Ayat ini juga menunjukkan bahwa Allah Maha Pemurah terhadap hamba-Nya, karena hamba-Nya diperintahkan berdoa secara langsung kepada Allah tanpa melalui perantara dan dijamin akan dikabulkan. Sungguh Engkau Maha Pemurah Ya Rabb....

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam telah memberitahukan kepada kita perihal waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa, sebagai berikut :

1. Pada Waktu Sahur Dan Sepertiga Malam yang Terakhir

Allah Ta'ala mencintai hamba-Nya yang berdoa disepertiga malam yang terakhir. Allah Ta'ala berfirman tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa, salah satunya:

"Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan"

(QS. Adz Dzariyat [51] : 18)

Ketika orang lain terlelap dalam tidur di sepertiga malam yang terakhir, maka beruntunglah orang yang bangun dari tidurnya dan berdoa kepada Allah Swt. Sungguh, waktu sepertiga malam yang terakhir adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Apalagi, sebelum berdoa kepada-Nya didahului dengan shalat tahajjud dan berdzikir kepada-Nya.

Rasulullah Shallallahu'alaihi Wa Sallam telah bersabda:

"Apabila tersisa sepertiga dari malam hari Allah 'Azza wa Jalla turun ke langit bumi dan berfirman, Adakah orang yang berdoa kepada-Ku akan Kukabulkan, Adakah orang yang beristighfar kepada-Ku akan Kuampuni dosa-dosanya, Adakah orang yang mohon rezeki kepada-Ku akan Kuberinya rezeki, Adakah orang yang mohon dibebaskan dari kesulitan yang dialaminya akan Kuatasi kesulitan-kesulitannya. Yang demikian (berlaku) sampai tiba waktu fajar (subuh)."

(HR. Ahmad)

Namun perlu dicatat, sifat "turun" dalam hadits ini jangan sampai membuat kita membayangkan Allah Ta'ala turun sebagaimana manusia turun dari suatu tempat ke tempat lain. Karena tentu berbeda. Yang penting kita mengimani bahwa Allah Ta'ala turun ke langit dunia, karena yang berkata demikian adalah Rasulullah Shalallahu'alaihi Wa sallam diberi julukan Ash shadiqul Mashduq (orang jujur yang diotentikasi kebenarannya oleh Allah), tanpa perlu mempertanyakan dan membayangkan bagaimana caranya.

Seorang yang melakukan shalat tahajjud berarti termasuk orang yang menghidupkan malamnya dan dia berada pada suasana terbaik untuk berdoa berdasarkan hadits-hadits diatas. Dibolehkan baginya berdoa di sepanjang malam itu, baik disaat shalat tahajjudnya atau setelah tahajjud sebelum menunaikan shalat witir atau setelah shalat witir.
Dan hendaklah doa setelah shalat witir dilakukan setelah mengucapkan "SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS" sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daud dari Ubay bin Ka'ab. Dan dianjurkan pula untuk mengucapkan kalimat itu sebanyak tiga kali sebagaimana disebutkan didalam riwayat an Nasai.

Dari hadits diatas jelas bahwa sepertiga malam yang akhir adalah waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak berdoa. Lebih lagi di bulan Ramadhan, bangun di sepertiga malam akhir bukanlah hal yang berat lagi karena bersamaan dengan waktu makan sahur. Oleh karena itu, manfaatkanlah sebaik-baiknya waktu tersebut untuk berdoa.

2. Ketika Berbuka Puasa

Pada saat berbuka puasa, hendaknya kita menyempatkan diri untuk berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ternyata, pada saat berbuka juga merupakan waktu yang mustajab bagi doa yang kita sampaikan kepada-Nya.

Dari Abdullah bin 'Amr bin 'Ash r.a., bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Sallam bersabda:

"Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa pada saat berbuka ada doa yang tidak ditolak."

(HR. Ibnu Majah dan Hakim)

"Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi"

(HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban no.2405, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi)

3. Pada Waktu Adzan berkumandang Dan Antara Adzan Dan Iqomat

Setelah muadzin menyerukan adzan untuk shalat fardhu, hendaknya kita memanfaatkan waktu ini untuk berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sungguh, sebelum iqamah diserukan untuk segera mengerjakan shalat, ini adalah waktu yang mustajab.

Selain dianjurkan untuk menjawab adzan dengan lafazh yang sama, saat adzan dikumandangkan pun termasuk waktu yang mustajab untuk berdoa.Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda,

"Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang"

(HR. Abu Daud, 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar, 1/369, berkata: "Hasan Shahih")

Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Sallam bersabda:

"Doa yang diucapkan antara adzan dan iqamat tidak ditolak (oleh Allah)."

(HR. Ahmad)

4. Ketika Bersujud

Ketika bersujud adalah waktu yang paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya. Oleh karena itu, pada saat yang istimewa seperti ini sangat perlu untuk menyampaikan doa kepada-Nya.

Rasulullah Shallallahu' alaihi Wa sallam bersabda:

"Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu"

(HR. Muslim, no.482)

5. Pada Akhir Sholat Fardhu

Rasulullah Shallallahu'alaihi Wa sallam bersabda:

"Ada yang bertanya : Wahai Rasulullah, kapan doa kita didengar oleh Allah? Beliau bersabda : Di akhir malam dan di akhir shalat wajib"

(HR. Tirmidzi, 3499)

Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam Zaadul Ma'ad (1/305) menjelaskan bahwa yang dimaksud "akhir shalat wajib" adalah sebelum salam. Karena Allah Ta'ala berfirman :
َ
"Jika engkau selesai shalat, berdzikirlah"

(QS. An Nisa [4] : 103).

Dari Abdullah Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'anhu, Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam mengajarkan para shahabat bacaan tasyahud dalam shalat kemudian berkata, "Pilihlah di antara doa yang ia senangi/inginkan, maka berdoalah." Dalam lafazh Muslim,"Pilihlah permintaan yang kamu kehendaki"

(HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Adapun tentang berdoa setelah shalat maka tidaklah ada larangannya jika dilakukan setelah berdzikir dengan dzikir-dzikir yang disyariatkan.

Markaz al Fatwa didalam fatwanya No. 583 tentang permasalahan ini menyebutkan bahwa berdoa setelah shalat adalah sesuatu yang disyariatkan, demikian pendapat jumhur ulama, dan janganlah mengatakan bahwa hal ini termasuk perbuatan bid'ah sebagaimana anggapan sebagian orang.

Orang-orang yang melarang berdoa (setelah shalat) membatasi apabila setelah salam langsung (berdoa) tanpa mengucapkan dzikir-dzikir yang disyariatkan. Adapun jika dia mengucapkan dzikir-dzikir yang disyariatkan maka mereka tidaklah melarang berdoa setelah itu.

Jadi apabila ada yang berdoa maka janganlah diinkari, dan apabila dari mereka ada yang tidak berdoa jangan pula diinkari karena didalam permasalahan ini terdapat kelapangan, dan hal ini terdapat dibawah pokok yang umum yaitu : DOA.

6. Pada Hari Jum'at

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut hari Jum'at kemudian berkata,

"Di hari Jum'at itu terdapat satu waktu yang jika seseorang muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta'ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan". Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu.

(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Baari ketika menjelaskan hadits ini beliau menyebutkan 42 pendapat ulama tentang waktu yang dimaksud. Namun secara umum terdapat 4 pendapat yang kuat.

• Pendapat pertama, yaitu waktu sejak imam naik mimbar sampai selesai shalat Jum'at, berdasarkan hadits:

"Waktu tersebut adalah ketika imam naik mimbar sampai shalat Jum'at selesai"

(HR. Muslim, 853 dari sahabat Abu Musa Al Asy’ari Radhiallahu’anhu).

Pendapat ini dipilih oleh Imam Muslim, An Nawawi, Al Qurthubi, Ibnul Arabi dan Al Baihaqi.

• Pendapat kedua, yaitu setelah ashar sampai terbenamnya matahari. Berdasarkan hadits:

"Dalam 12 jam hari Jum'at ada satu waktu, jika seorang muslim meminta sesuatu kepada Allah Azza Wa Jalla pasti akan dikabulkan. Carilah waktu itu di waktu setelah ashar"

(HR. Abu Daud, no.1048 dari sahabat Jabir bin Abdillah Radhiallahu’anhu. Dishahihkan Al Albani di Shahih Abi Daud).

Pendapat ini dipilih oleh At Tirmidzi, dan Ibnu Qayyim Al Jauziyyah. Pendapat ini yang lebih masyhur dikalangan para ulama.

• Pendapat ketiga, yaitu setelah ashar, namun diakhir-akhir hari Jum'at. Pendapat ini didasari oleh riwayat dari Abi Salamah. Ishaq bin Rahawaih, At Thurthusi, Ibnul Zamlakani menguatkan pendapat ini.

• Pendapat keempat, yang juga dikuatkan oleh Ibnu Hajar sendiri, yaitu menggabungkan semua pendapat yang ada. Ibnu 'Abdil Barr berkata: "Dianjurkan untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa pada dua waktu yang disebutkan". Dengan demikian seseorang akan lebih memperbanyak doanya di hari Jum'at tidak pada beberapa waktu tertentu saja. Pendapat ini dipilih oleh Imam Ahmad bin Hambal, Ibnu 'Abdil Barr.

7. Ketika Hujan Turun

Hujan adalah nikmat Allah Ta’ala. Oleh karena itu tidak boleh mencelanya. Sebagian orang merasa jengkel dengan turunnya hujan, padahal yang menurunkan hujan tidak lain adalah Allah Ta’ala. Oleh karena itu, daripada tenggelam dalam rasa jengkel lebih baik memanfaatkan waktu hujan untuk berdoa memohon apa yang diinginkan kepada Allah Ta'ala:

"Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun"

(HR Al Hakim, 2534, dishahihkan Al Albani di Shahih Al Jami', 3078)

8. Pada Malam Lailatul Qadar

Malam lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al Qur'an. Malam ini lebih utama dari 1000 bulan. Sebagaimana dalam firman Allah Ta'ala,ٍ

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."

(QS Al-Qadr [97]: 1-5)

Pada malam ini dianjurkan memperbanyak ibadah termasuk memperbanyak doa. Sebagaimana yang diceritakan oleh Ummul Mu'minin Aisyah Radhiallahu 'anhu:

"Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar? Beliau bersabda:Berdoalah:
Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku."

(HR. Tirmidzi, 3513, Ibnu Majah, 3119, At Tirmidzi berkata: "Hasan Shahih")

Pada hadits ini Ummul Mu'minin Aisyah Radhiallahu'anhu meminta diajarkan ucapan yang sebaiknya diamalkan ketika malam Lailatul Qadar. Namun ternyata Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam mengajarkan lafadz doa. Ini menunjukkan bahwa pada malam Lailatul Qadar dianjurkan memperbanyak doa, terutama dengan lafadz yang diajarkan tersebut.

9. Ketika Hati Sedang Lembut

Pada saat iman sedang meningkat, biasanya hati menjadi terasa lembut, serasa dekat dengan Allah Swt., dan penuh kasih sayang kepada sesama. Pada saat seperti ini, hendaknya jangan lupa untuk berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar lebih mudah dikabulkan. Rasulullah bersabda:

"Ambillah kesempatan berdoa ketika hati sedang lemah lembut karena itu adalah rahmat."

(HR. Dailami)

10. Ketika Perang Berkecamuk

Dari Sahl bin Sa'ad Radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Ada dua doa yang tidak tertolak atau jarang tertolak ; doa ketika saat adzan dan doa ketika perang berkecamuk".

(Sunan Abu Daud, kitab Jihad 3/21 No. 2540. Sunan Baihaqi, bab Shalat Istisqa' 3/360. Hakim dalam Mustadrak 1/189. Dishahihkan Imam Nawawi dalam Al-Adzkaar hal. 341. Dan Al-Albani dalam Ta'liq Alal Misykat 1/212 No. 672).

11. Ketika Waktu Bangun Tidur Pada Malam Hari Bagi Orang Yang Sebelum Tidur Dalam Keadaan Suci dan Berdzikir Kepada Allah

Dari 'Amr bin 'Anbasah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda.

"Artinya :Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya".

(Sunan Ibnu Majah, bab Doa 2/352 No. 3924. Dishahihkan oleh Al-Mundziri 1/371 No. 595)

Terbangun tanpa sengaja pada malam hari (An-Nihayah fi Gharibil Hadits 1/190) Yang dimaksudkan dengan "ta'ara minal lail" terbangun dari tidur pada malam hari.

12. Ketika Ajal Tiba

Dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah'alaihi wasallam mendatangi rumah Abu Salamah (pada hari wafatnya), dan beliau mendapati kedua mata Abu Salamah terbuka lalu beliau'alaihi wasallam memejamkannya kemudian bersabda.

"Artinya : Sesungguhnya tatkala ruh dicabut, maka pandangan mata akan mengikutinya'. Semua keluarga histeria. Baginda 'alaihiwasallam bersabda : Janganlah kalian berdoa untuk diri kalian kecuali kebaikan, karena para malaikat mengamini apa yang kamu ucapkan".

(Shahih Muslim, kitab Janaiz 3/38)

13. Pada hari Arafah

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah."

(HR. At-Tirmidzi dan Al-Baihaqy)

14. Ketika Minum Air Zam Zam

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

"Khasiat Air Zam-zam itu sesuai niat peminumnya" (HR. Ibnu Majah, 2/1018. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah, 2502)

15. Ketika Dalam Perjalanan

Ketika kita sedang dalam perjalanan—sudah barang tentu bukan dalam rangka bermaksiat—jangan sampai lupa untuk menggunakan kesempatan ini untuk berdoa kepada Allah Swt. Inilah salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa.

Rasulullah Shalallahu'alaihi Wa Sallam bersabda:

"Tiga macam doa dikabulkan tanpa diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizhalimi, doa kedua orang tua, dan doa seorang musafir (yang berpergian untuk maksud dan tujuan baik)."

(HR. Ahmad dan Abu Daud)


Setelah mengetahui waktu-waktu yang paling dianjurkan untuk berdoa seharusnya menjadi tambah semangat beribadah dan berdoa. Harus diingat, jangan pernah putus asa pada pertolongan Allah. Sesungguhnya pertolongan Allah sangat dekat, bagaimana kitanya mau mendekat atau tidak.

"....Sesungguhnya doa bermanfaat bagi sesuatu yang terjadi dan masih belum terjadi. Dan tidak ada yang dapat menolak takdir kecuali doa, dan berpeganganlah, wahai hamba Allah pada doa."

(HR. At-Tarmizi & Al-Hakim)

Wallahu a'lam







Sumber :
• http://yasmin-zulaikha.blogspot.com/2011/08/waktu-waktu-mustajab-nya-doa-kita.html
• http://buletin.muslim.or.id/tazkiyatun-nufus/berdoa-di-waktu-waktu-mustajab
• http://m.kompasiana.com/post/agama/2010/09/20/waktu-mustajab-untuk-berdoa/
• http://m.eramuslim.com/ustadz-menjawab/adab-ber-doa.htm

1 comments:

Ira Oktavia Setiawan said...

Subhanallah.. :)
thanks sist info'a,,
brmanfaat bgt

Post a Comment

 

My story Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review