Wednesday, May 1, 2013

Memulai Bisnis Online Shop

Posted by Tia Roozanty at 10:42 PM

Assalamu'alaikum

Hay blogger, bulan April ini adalah satu tahun aku berbisnis Online Shop, alhamdulillah. Banyak sekali pelajaran yang aku ambil dari perjalanan satu tahun ini. Meski termasuk baru merambah dunia bisnis yang satu ini, banyak sekali "rasa-rasa" baru yang timbul, kadang aneh, lucu sampai yang bikin penasaran.

Berbisnis Online Shop adalah salah satu langkah berani dalam hidup aku (Ciiiyeeh... Citcuwiit, hee). Bukan nekat ya.... Karena semua sudah direncanakan dan dipersiapkan dengan sebisa mungkin matang. Karena memiliki Online Shop (OS) itu memang harus punya perencanaan yang baik. Inti dari berbisnis OS adalah menawarkan KEPERCAYAAN. Jadi tidak boleh main-main, harus serius. Pertanggungjawabannya ke Allah SWT looh....

Nah, di posting kali ini aku mau share apa saja yang dibutuhkan dalam memulai Bisnis Online Shop.


1.  Akun/Rekening Bank

Inilah menurut aku point utamanya. Rekening bank sebagai alat pembayaran. Sebaiknya sebuah OS memiliki lebih dari satu rekening. Untuk memudahkan pembeli bertransaksi, karena tidak semua pembeli memiliki akun bank yang sama dengan owner OS, juga agar pembeli dapat memilih bank yang mudah untuk mentransfer dananya. Sebaiknya pilih yang termasuk dalam Jaringan ATM Bersama. Atau pilih Bank yang banyak dipakai. Kalau aku memakai yang Syariah.

Setelah memiliki akun bank, sebuah OS wajib/harus punya Internet Banking. Kenapa? Untuk memudahkan pengcekkan dana masuk. Kenapa dipilih Internet Banking, karena Internet Banking bersifat real time, bisa langsung mutasi. Jadi jika ada dana masuk bisa langsung terlihat. Mudah kok ngurusnya......

Ini penting banget loh..... Karena sama halnya tidak semua manusia jujur, tidak semua OS jujur, begitu pun tidak semua pembeli jujur. Contoh nih yaa...dari pengalaman teman-teman sesama owner shop. Ada beberapa kasus, pembeli mengaku sudah mentransfer dan menyertakan foto bukti transaksi. Dengan Internet Banking (I-Banking) kita bisa cek langsung secara real time perubahan dana di rekening kita. Ada yang ternyata dana tidak ada/belum masuk, ditunggu beberapa jam sampai 3 hari belum masuk juga. Bisa jadi itu pembeli nakal, dan ternyata foto editan.

Alhamdulillah, tidak punya pengalaman seperti itu. Naudzubillahiminzalik, jangan sampai. Tapi ada pengalaman, pembeli mentransfer lewat I-Banking Bank Mandiri ke rekening aku Bank Syariah Mandiri. Setelah dicek belum masuk, eits...jangan curiga dulu. Tunggu beberapa jam, maksimal 3 hari. Klo kasus ku ini beberapa jam saja. Setelah dana masuk barulah paket dikirim. Harus diingat, jangan pernah mengirimkan barang sebelum dana transfer pembeli masuk ke rekening. No payment No shipment!!

Namun terkadang I-Banking kita juga bermasalah, misalnya ada trouble/error dari bank nya. Wah, repot dong jika harus ke ATM untuk ngecek atau ke bank untuk print out buku tabungan. Pengalaman aku, kita harus punya Nomer Telpon Customer Service Bank. Jadi bisa langsung cek dana masuk lewat telepon. Cepat dan tepat, serta tidak membuat pelanggan kita menunggu, dan barang bisa tepat waktu dikirim sehingga pembeli tidak suudzon kepada kita.


2.  Barang/Produk Yang Akan Dijual

Jenis barang yang akan kita jual sebaiknya sesuatu yang banyak dicari dan dibutuhkan. Contohnya baju, jilbab, cemilan, tas, elektronik, aksesoris dan barang-barang unik juga bisa. Ada juga loh yang jual plastik... Sebenarnya sih apapun barang dan jenisnya bisa dijual secara online, dari barang sampai jasa. Yang terpenting tidak melenceng dari norma-norma dan hukum.

Saran aku, jual barang/produk yang kita suka, mengerti tentang barang itu dan menguasai produknya. Misalnya makanan, harus tahu rasanya, sensasi saat memakannya. Atau fashion, harus mengetahui jenis bahannya, ukuran, dll.


3.  Sistem Penjualan Dan Pengadaan Barang/Produk

Setelah memilih jenis barang/produk, kemudian kita putuskan mau ready stock, ready made atau ready at supplier. Untuk ready stock, berarti kita harus nyetok barang. Untuk mendapatkan barangnya, bisa di dapat di supplier grosiran atau distributor, cari yang termurah dengan kualitas baik. Caranya bisa hunting secara online dengan bantuan eyang google, banyak yang jual grosiran secara online dengan harga bersaing, biasanya mereka jual offline/punya toko juga. Atau hunting ke pasar, seperti tanah abang.

Pengalaman ku, beli grosiran cari di internet. Cari supplier yang tidak hanya murah tapi amanah. Untuk awal tidak stok banyak barang, disesuaikan dengan modal.

Ready Made maksudnya produknya tidak stok, namun dibuat dulu. Contohnya barang/produk handmade. Seperti, bros, sepatu lukis, jilbab sulam, kue, dll. Jadi biasanya pembeli pesan dulu, baru dibikin/diproduksi. Sebaiknya meminta pembeli menyertakan uang DP (down payment) kemudian barang/pesanan diproduksi.

Namun peraturan tergantung masing-masing OS, kebetulan OS aku menjual barang handmade yaitu Jilbab Segiempat Aplikasi Sulam. Dan menyediakan barang ready stock maupun ready made. Jadi maksudnya pembeli yang ingin pesan khusus, seperti model motif sulam, atau warna yang tidak ada di katalog/album, atau warna jilbab yang diinginkan kebetulan belum restock, semua bisa pesan dahulu lalu dibuatkan. Di OS aku punya peraturan tidak perlu DP, namun ada satu syarat yaitu "sama-sama amanah". Pembeli harus amanah maksudnya jika barang pesenan sudah jadi harus segera melunasi pembayaran. Dan sebagai penjual juga harus amanah membuatkan pesanannya.

Ready at Supplier maksudnya OS tidak stok barang tetapi barang ada/stok tersedia di supplier. Biasanya OS akan memakai sistem PO (pre-order), yang mewajibkan pembeli menyerahkan uang muka/DP sebagai jaminan. Agak mirip ya dengan Ready Made.

Biasanya sistem PO masing-masing OS punya peraturan yang intinya sama yaitu menghindari kerugian di kedua belah pihak. Untuk pembeli pilihlah peraturan yang aman, dan OS yang dipercaya. Patuhi peraturannya untuk kenyamanan bersama.

OS yang memakai sistem ini biasanya para reseller dan sistem dropship (shipment .red). Reseller dan pemakai sistem dropship adalah tidak ubahnya dengan makelar. Mereka bekerja sama dengan para supplier dan mendapatkan harga khusus.

Perbedaan reseller dan dropship terletak pada pengiriman barang. Kalau dropship barang akan dikirim ke customer langsung dari supplier, jadi supplier yang mengirimakan barang. Sangat cocok untuk yang tidak mau repot masalah pengiriman.

Kalau menurut aku, yang aman adalah stok barang sendiri (ready stock) atau menerima pesanan (ready made/ready by ordering) daripada dropship. Banyak kerugian dropship, terutama masalah resi (consignment note), karena bukan kita yang mengirim barang, tapi supplier. Terkadang ada supplier yang tidak fast respon jika ditanya stok/no resi. Kalau sudah begini kita yang dikejar-kejar pembeli yang menanyakan paket/kiriman. Repot deeh.....

Jika stok barang sering ada ketakutan barang tidak laku. Aku pun begitu dulu, tapi sabar aja, coba trik-trik baru. Apakah triknya? Banyaklah berdoa...hee.... Sampai kini juga ada barang ku yang belum laku. Ada pengalaman nih... Banyak berdoa itu benar banget! Setiap memasarkan produk baru di OS, doaku adalah semoga barang laku semua. Ternyata ada saja barang yang sisa. Sabar yaaa, tetap yakin doa pasti dikabulkan. Dan benar saja, barang yang lama ada aja yang mau, akhirnya habis juga, meski agak lama.

Untuk barang yang tersisa bisa dengan memberi diskon, cuci gudang, jual murah harga nyungsep terjun payung (hehee), dll.

"Barangsiapa yang ingin ditolong Allah saat tertimpa malapetaka dan kesempitan, maka perbanyaklah berdoa disaat lapang."  (HR. Tirmidzi)


4.  Mencari Partner Kerja

Kita juga membutuhkan partner kerja. Supplier/distributor adalah contoh partner kerja kita. Carilah yang amanah, baik, satu prinsip, jujur dan mau bekerjasama. Jangan malu untuk belajar dari mereka, dengan meningkatkan kemampuan akan sangat mungkin nantinya kita menjadi supplier/distributor. Yeeeah,... Semangat lillahi ta'ala!!

Alhamdulillah, kini aku punya partner kerja yang baik, yaitu "Sang Penyulam", heheee... Dari yang tadinya jualan barang retail (eceran), sekarang aku menerima grosir, dan sudah punya reseller.


5.  Foto Produk

Dalam memasarkan produk/barang secara online, kita membutuhkan foto barang tersebut, agar mudah bagi pembeli mengetahui isi "warung" kita serta memudahkan mereka memilih produk yang ditawarkan.

Sebaiknya foto yang dipajang merupakan gambar asli barang. Agar pembeli tidak salah persepsi. Di foto terlihat bagus, ternyata barang asli yang diterima jauh berbeda.


Ini termasuk dalam adab jual-beli, yaitu kejujuran. Untuk para reseller yang memuat foto dari supplier, hendaknya mengecek kualitas barang. Apakah sama barang asli dengan foto.

Foto yang bagus memang sangat berpengaruh, namun bukan berarti barang tidak sesuai seperti yang ditunjukkan lewat foto. Dalam menulis keterangan foto atau detil barang juga tidak boleh dilebih-lebihkan, harus sesuai. Bagaimanapun, pembeli kita tidak melihat barang secara langsung dan meraka menaruh kepercayaan kepada kita.

Foto sebisa mungkin mendekati aslinya, karena meski kita memfoto barang asli kadang hasil foto kita berbeda, dikarenakan kamera yang digunakan atau pencahayaan. Jika hasil foto agak berbeda dikarena kan hal terdebut tadi bisa dijelaskan di keterangan foto.

Kalau aku fotonya menggunakan kamera hp, hehee... Lumayan kok hasilnya, bahkan banyak yang bilang bagus, ada yang menyangka diambil menggunakan kamera bagus. Padahal kamera jadul, hp samsung monte :p

Sebisa mungkin hasil fotoku sama dengan yang warna jilbab yang asli. Foto juga dapat diedit ditambahkan logo OS , watermark dan keterangan di fotonya.


6.  Alat Tempur Pengemasan Produk dan Paket (Packaging)

Barang/produk dikemas dengan baik, bahan dan alat pengemasan yang digunakan tergantung produknya. Contohnya, buble wrap untuk barang elektronik dan pecah belah, plastik kemasan berperekat untuk pakaian dan jilbab, plastik mika untuk aksesoris, alat sealer untuk yang jual makanan dan banyak lagi.  Ada juga yang memberi tag nama OS di produknya.

Untuk pengemasan paket yang akan dikirim harus diperhatikan keamanannya, agar tidak rusak atau tercecer saat jasa ekspedisi melakukan pengiriman. Perlengkapan untuk membungkus paket disesuaikan dengan barang yang akan dikirim dan faktor keamanan. Pilihlah juga yang mudah kita gunakan. Contohnya kardus, plastik atau kertas. Untuk menghemat biaya pengepakkan bisa dengan menggunakan barang bekas. Seperti kardus bekas namun bersih atau plastik yang sudah digunakan. Kalau aku memakai plastik berbentuk kantong, seperti plastik oval-handle, plastik soft handle, namun terkadang jika isi barang kiriman banyak memakai plastik kresek yang tebal. Sekarang banyak OS yang menjual plastik berbagai ukuran dan motif untuk membungkus. Semua pembungkus bisa bekas juga bisa yang baru. Namun menurut aku, jika pembungkusnya bagus punya nilai plus tersendiri.

Setelah itu peralatan tempurnya. Ada esolatip bening (besar dan kecil), gunting, lakban, dll. Semuanya penting, untuk menjamin keselamatan paket sampai dengan baik ke tangan customer.


7.  Koneksi Internet, Gadget dan Media Online

Yup... Namanya juga Online Shop, ya harus memakai jaringan internet. Pilihlah jaringan internet yang stabil agar kegiatan perniagaan berjalan lancar.

Lalu, gadget yang digunakan. Bisa komputer pc, laptop, Ipad, pc tablet, minimal smartphone.

Kemudian memilih Media Online yang nyaman untuk menawarkan barang dan bertransaksi. Ada Facebook, Twitter, Kaskus, Tokopedia, Dinomarket, Tokobagus, Berniaga.com, dan blog gratis.


8.  Memilih Jasa Ekspedisi dan Memiliki List/Daftar Tarif Ongkos Kirim (Ongkir)

Dalam memilih jasa ekspedisi, carilah yang jangkauan dan jaringannya luas hingga ke pelosok negri, serta mampu memberikan informasi tracking. Seperti JNE atau PT. POS INDONESIA. Tarif JNE memang cukup mahal, biasanya aku memakai PT. POS sebagai second option jika customer ingin tarif yang lebih murah. Untuk paket kilat khusus estimasi 4 hari kerja, namun jika alamatnya di pelosok bisa 7 hari. Pernah mengirim paket via POS ke salah satu kecamatan di kabupaten kutai timur yang merupakan daerah pemekaran. Ternyata untuk sampai ke cabang kantor pos terdekat harus melewati jalur air. Sehingga paket sampai 7 hari.

Agar tidak repot cek ongkir di web site jasa ekspedisi, sebuah OS ada baiknya memiliki daftar ongkos kirim dari kota tempat OS tersebut/kota paket dikirimkan. Bisa berbentuk pdf (bisa searching di google), atau pinjam dari agennya untuk di foto copy. Untuk PT. POS, biasanya aku langsung telpon customer servicenya, dinomer 161 (harus lewat telpon rumah). Bisa tanya tracking juga, petugasnya ramah, lagunya apalagi....lucu banget....(hihii, ^^v ).

Beberapa OS membuat peraturan pengiriman. Contohnya seperti ini, setelah barang dikirim dan no. resi diberikan, maka setelahnya sudah bukan tanggungjawab OS, namun merupakan tanggung jawab jasa ekspedisi. Kalau menurut aku, tanggungjawab owner OS baru akan selesai hingga paket/barang pesanan sampai ke alamat customer. Jadi, sebaiknya owner OS terus memantau pengiriman paket. Dan untuk para pembeli harus bersabar, tidak selalu menanyakan "kapan sampai". Silahkan cek tracking paket kalian di web site jasa ekspedisinya, dengan no. resi yang sudah diberikan. Karena, itulah tujuan OS memberikan no. resi :)


9.  Mengetahu dan Memahami Adab Jual Beli

Ada 6 prinsip perdagangan yang harus dipenuhi dalam berbisnis. Yaitu :

a).  Shidiq (Jujur)
b).  Amanah (Tanggungjawab)
c).  Tidak Menipu
d).  Menepati Janji
e).  Murah Hati
f).  Tidak Melupakan Hari Akhir

Di bawah ini beberapa petunjuk umum dalam adab jual-beli atau tata cara dalam berdagang atau bermuamalah yang diamalkan pada masa Rasulullah Shallalahu Alaihi Wassalam, antara lain:

1). Tidak boleh ada pemaksaan transaksi, jadi semua berdasarkan kebebasan untuk memilih, termasuk memilih alat tukar. Haram hukumnya memaksakan hanya satu alat tukar atau memaksakan hanya dinar dan dirham tertentu saja. Imam Malik menyatakan yang disebut alat tukar adalah semua komoditi (yang memenuhi syarat sebagai uang) dan diterima secara umum.

Mau tahu contohnya? Ada OS untuk produk tertentu bisa dibayar dengan pulsa. Contoh produknya yang sedang marak adalah Thema BB. 

2). Rasulullah shallalahu alaihi wassalam menyebutkan alat tukar adalah emas, perak, kurma, gandum, jewawut dan garam, kalau tidak ada semuanya beras atau komoditas sejenis diperbolehkan.

3). Barang siapa yang membuat kontrak, maka hendaknya kontrak dibuat dalam ukuran yang ditentukan dan harga yang ditentukan serta jadwal masa (pemenuhan) yang ditentukan pula. (HR. Muslim: Kitab al-bay’ah)

"Apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakan (apa yang ditulis itu), dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun dari hutangnya …. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi laki-laki …."

(Q.S. al-baqarah, 2:282)

Yang nomer 3 ini sepertinya cocok untuk barang-barang PO (pre order), jadi tidak ada pembeli yang cancel barang padahal barang sudah dipesan ke supplier dan menuntut refund. Jadi sangat disarankan untuk pembeli barang PO agar membaca peraturan yang telah dibuat oleh masing-masing OS.

4). Tidak halal bagi seorang muslim menjual satu komoditas yangg memiliki cacat, kecuali cacat tersebut diperlihatkan kepada pembeli. 
(HR. Bukhari)

5). Dari Abdullah bin Umar r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda:
"Janganlah kamu menjual menyaingi harga jual orang lain, dan janganlah kamu menyongsong membeli barang dagangan sebelum di bawa ke pasar."

7). "Bersumpah membuat satu barang terjual namun menghilangkan berkah." (HR. Muslim)

"Berhati-hatilah, jangan kamu bersumpah dalam penjualan. Itu memang melariskan jualan tapi menghilangkan barokah." (HR. Muslim)

Oleh sehab itu, Nabi selalu memperingatkan kepada para pedagang untuk tidak mengobral janji yang cenderung mengada-ngada, agar barang dagangannya laris terjual, lantaran jika seorang pedagang berani bersumpah palsu, akibat yang akan menimpa dirinya hanyalah kerugian.

8). Hakim ibn Hizam meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda,

"Dalam transaksi jual-beli selalu ada hak untuk memilih selama keduanya (penjual dan pembeli) belum berpisah atau hingga keduanya berpisah. Apabila keduanya jujur dan menjelaskan semuanya, keberkahan akan bersama jual-beli mereka. Namun bila kedua-duanya menutup-nutupi dan berdusta, niscaya keberkahan itu tercabut dari keduanya."

9). Salah satu cara lama yang telah dipraktekan sejak dahulu adalah menipu dalam berdagang adalah menjual barang dengan berat atau timbangan yang lebih rendah dibandingkan standar.

"Dan sempurnakanlah timbangan apabila engkau menimbang, dan timbanglah dengan neraca yang benar … " (QS al-Isra, 17:35)

10). Dari Abdullah bin Umar r.a., katanya: "Seorang laki-laki bercerita kepada Rasulullah saw. bahwa dia ditipu orang dalam hal jual beli. Maka sabda beliau, "Apabila engkau berjual beli, maka katakanlah: Tidak boleh ada tipuan."

11). Orang yang merusak pasar muslim untuk menaikan harga, maka kewajiban bagi Allah untuk menjerumuskannya kedalam api yang menyala pada hari perhitungan. (Musnad, Abu Daud)

12). Memberikan kelonggaran waktu bayar utang bagi yang sulit. "Seorang pedagang memberi pinjaman kepada beberapa orang ketika melihat seorang yang mengalami kesulitan (untuk bayar hutang) ia berkata kepada para pembantunya  "biarkan dia (maafkan) semoga Alloh memaafkan kita""(HR.Bukhori : 2078).

13). Bersedekah sebagai penghapus jika terdapat kecurangan, Nabi Salallohu ‘alaihi wassalam Bersabda "wahai para pedagang sesungguhnya setan dan dosa hadir dalam transaksi maka bersihkan dengan sedekah" (HR. At-Tirmidzi) ‎


10.  Mempersiapkan Hati dan Bertawakal

Mempersiapkan hati disini maksudku adalah mempersiapkan hati untuk selalu bersabar, menyerahkan segala urusan pada Allah SWT semata. Memulai bisnis apapun tidaklah semudah berkedip. Ada suka dan duka, pelajaran berbeda tiap harinya, berinteraksi dengan bermacam-macam kepribadian.

Bersabar adalah kuncinya. Barang yang tidak langsung laris, pembatalan pemesanan (cancel), lama pembayarannya sampai pembeli yang hit and run (sudah memesan lalu hilang tanpa jejak,...hee). Semua itu bisa jadi akan kita temui dalam bisnis ini. Harus sabar menghadapinya, jangan marah kesal sampai ditulis di status Facebook, bahkan langsung blacklist dan mempublikasikan ke penjuru Facebook...hehee.... Jangan yaa.... Hati-hati jangan sampai malah timbul fitnah!!.

Kesabaran itu sangat menguntungkan. Menjadikan hati lemah lembut, menjadikan diri sangat tergantung sama Allah SWT, melancarkan segala urusan dan memudahkan rezeki loooh...

Jika ada customer yang tiba-tiba membatalkan pesanan (cancel) dan kita berupaya bersabar, ikhlas, insyaAllah akan datang pesanan yang lebih banyak dari barang yang tadi dibatalkan. That's true.... Do it and you will see. Semangaaaat... !!

Jadi teringat tweet-nya Ustad Yusuf Mansur. Nasehat beliau, "Raih duniamu dengan cara-cara Akhirat". Agar usaha kita bernilai harus ada doa di dalamnya. Dan agar doa dikabulkan ada usaha juga di dalamnya. Yup, apa usahanya agar doa dikabulkan? Sholat tepat waktu (diawal waktu, adzan langsung bergegas untuk sholat, tidak menunda-nunda), perbanyak sholat sunnah, puasa, doa diwaktu-waktu yang mustajab, sedekah dan perbanyak dzikir serta sholawat nabi.

"Amal yang paling utama adalah shalat tepat pada waktunya dan berbuat baik kepada kedua orang tuanya."   (HR. Muslim)

Kalau menurut ku, inilah yang membuat bisnis ini mengasyikkan. Jadi bertambah ibadahnya, jadi bergantung sama Allah (hanya berharap padaNya, hanya kepadaNya kita memohon pertolongan), jadi haus ilmu, selalu ingin terus belajar bersabar, bersyukur dan ikhlas.

"Hai Muhammad, kemuliaan seorang Mukmin terletak pada shalat malam dan kehormatannya adalah pada saat ia tak lagi bergantung pada manusia."

(HR. Thabrani & dinilai hasan oleh Syaikh al-Albâni)


Maka, jadikan bisnis ini bukan hanya sebagai ladang pencaharian namun sebagai ladang amal juga. InsyaAllah selalu bikin semangaaaatt....!! \(^o^)/

Dengan menempatkan bisnis OS sebagai ibadah, dan hanya mencari keridhoanNya, semoga tidak ada lagi OS yang tidak jujur.

"Pedagang yang jujur dan terpercaya akan dibangkitkan bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan para syuhada." (HR. Tirmidzi)


Semoga tidak ada sedikit pun kesombongan diri dalam penulisan posting ini, dan semoga Allah melindungi ku dari hal-hal tersebut. Memaafkan kesalahan jika ada keburukan dalam saran-saran yang diberikan. Dan semoga kita termasuk golongan yang nantinya dibangkitkan bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan para syuhada. Aamiin .....

Oiya, yang ingin melihat dagangan aku....heeheee, bisa mampir ke www.facebook.com/roozanty , Iklan ku di Tokobagus (Klik disini yoo) atau Iklan ku di Berniaga.com (Klik disini yaw). Jangan liat aja, tapi order juga yaaaa..... :p


Thanks for reading, semoga bermanfaat.

Wassalam :)





Sumber :
http://dinarfirst.org/keadilan-kejujuran-dan-adab-jual-beli-dalam-muamalah/

9 comments:

billy tagor roberto said...

sangat berguna kak nilam :)

mau ikutan ah... tp produknya apa yah?? mesti bertapa dulu niy mencari inspirasi hehehe

billy tagor roberto said...

sangat berguna kak nilam :)

ikutan ahh... tp produknya apa yah??... mesti bertapa dulu niy mencari inspirasi heheheh..

billy tagor roberto said...

test

Tia Roozanty said...

Musti bertapa...yup. Klo cowok itu lebih asyik jual item yg berhub. dgn cowok. Krn jarang tuh.....

Unknown said...

Good... Aq boleh copy ga bagian yg ini : Jika ada customer yang tiba-tiba membatalkan pesanan (cancel) dan kita berupaya bersabar, ikhlas, insyaAllah akan datang pesanan yang lebih banyak dari barang yang tadi dibatalkan. That's true.... Do it and you will see. Semangaaaat... !!


:) :)

masyitoh said...

Kebanyakan olshop CANCEL = BLACKLIST ckckck

Santi said...

Makasih infonya.. aku juga lagi belajar nih. 😊

Santi said...

Makasih infonya.. aku juga lagi belajar nih. 😊

dessy prasetiyo said...

Nice info mba.. Lagi cari2 wawasan juga nih buat mulai berjualan

Post a Comment

 

My story Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review