Sunday, May 6, 2012

Mengenal Kalimat Tauhid

Posted by Tia Roozanty at 6:02 AM
Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam, dan aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Nya.

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Iman itu ada enam puluh atau tujuh puluh cabang lebih, cabang yang paling tinggi (sebagian riwayat dengan redaksi paling luhur atau paling utama), yaitu mengucapkan kalimat Laa Ilaaha IllalLah dan paling rendah, yaitu membuang duri dari jalanan, dan memiliki sifat malu merupakan bagian dari iman."
(HR. Muslim)

Kalimat tauhid "Laa Ilaaha Illallah" mempunyai arti dan kedudukan penting dalam Islam. Kalimat ini sebagai tanda pengakuan seorang muslim untuk hanya menjadikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagai Robb (Tuhannya).

Sehingga kalimat ini menjadi sangat penting. Dan sebagai seorang muslim sejati kita wajib terus berupaya keras untuk memahami, meyakini, menanamkannya di hati dan melakukan segala hal yang sejalan dengan kalimat tauhid.

Kalimat "Laa Ilaaha Illallah" mengandung makna mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya karena Allah Ta'ala, mengesakan Nya dalam beribadah dan arti kalimat ini adalah tiada yang berhak disembah dengan sebenarnya kecuali Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kalimat ini sangat agung, dengan sebab kalimat inilah para Rasul diutus, kitab-kitab diturunkan dan dalam rangka menegakkan kalimat ini maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan orang-orang yang beriman untuk berjihad, pedang-pedang terhunus dan kuda-kuda dikendalikan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :


"Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mu'min, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu."

(QS. Muhammad [47] : 19)

Imam ath-Thabari rahimahullah menafsirkan : "Wahai Muhammad, ketahuilah.....bahwa tiada suatu sesembahan pun yang pantas dipuja dan mendapatkan persembahan ibadah darimu dan dari seluruh makhluk kecuali Allah; Dzat Yang Menciptakan semua makhluk dan menguasai segala sesuatu....." (Tafsir ath-Thabari, Maktabah Syamilah).

Syaikh Abu Bakar al-Jaza'iri mengatakan : "Maka ketahuilah bahwa tidak ada yang berhak menerima ubudiyah kecuali Allah. Oleh sebab itu sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya." (Aisar at-Tafasir, Maktabah Syamilah)

Syaikh Muhammad at-Tamimi rahimahullah mengatakan : "Makna syahadat adalah tiada sesembahan yang benar kecuali Allah. Laa ilaaha menegaskan penolakan terhadap segala sesuatu yang disembah selain Allah. Sedangkan Illallah menegaskan bahwa ibadah hanya layak ditujukan kepada Allah semata dan tidak ada sekutu bagi Nya dalam hal ibadah kepada Nya, sebagaimana tidak ada yang menjadi sekutu bagi Nya dalam urusan kekuasaan Nya." (Syarh Tsalatsat al-Ushul, hal. 71)

Sesungguhnya Allah menegaskan dan mendahulukan serta mengutamakan untuk mengetahui dan berilmu tentang At Tauhid. Karena mengenal Tauhid menunjukkan ilmu 'usul (dasar, pokok, dan pondasinya agama).

Ilmu usul wajib didahulukan atas ilmu furu' (cabang dan aplikasi dari ilmu usul, misalkan beristighfar). Karena dalam kaidahnya "Siapapun yang tidak mengenal penciptanya maka terhalang baginya untuk mentaati dan beribadah kepada Nya dengan baik dan benar."

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

"(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar"

(QS. Al Hajj [22] : 62)

Maknanya adalah, tidak ada yang disembah di langit dan di bumi dengan haq kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Sesuatu yang disembah dengan bathil banyak jumlahnya, tapi yang disembah dengan haq hanya Allah saja.

Menurut Muhammad Said Al Qathani (1994 :30-1 ), kalimat laailaaha illallahu mencakup beberapa pengertian, yaitu :

• Hanya Allah yang patut disembah ( La Ma'buda Illallah )
• Hukum mutlak bersumber dariNya ( La Hukma Illallah )
• Tiada penguasa mutlak kecuali Allah, Dia lah Robb semesta alam, penguasa dan pengatur ( La Malika Illallah )
• Tiada pencipta kecuali Allah ( La Kholiqo Illallah )
• Tidak ada yang memberikan rizki selain Allah ( La Raziqo Illallah )
• Tidak ada yang menghidupkan dan mematikan kecuali Allah
• Tidak ada yang dapat mendatangkan kemanfaatan dan kemedharatan kecuali Allah
• Tidak ada daya dan upaya kecuali Allah
• Tidak bertawakal kecuali kepada Allah
• Allah sebagai pusat orientasi dan kerinduannya

Jadi dapat dipahami bahwa seluruh pusat orientasi kehidupan seorang muslim adalah Allah. Namun kesaksian yang benar dalam Islam tidak hanya terhenti pada pengucapan lisan dan pembenaran dalam hati, begitu juga tidak hanya memahami maknanya secara benar, tapi harus disertai dengan mengamalkan segala ketentuannya, baik secara lahiriyah maupun bathiniyyah.

Kalimat tauhid ini sekaligus mencakup loyalitas dan bersih diri ( Al wala' wal bara' ) serta negasi dan afirmasi ( Al Nafy wal itsbat ).

Al Wala' dalam kalimat tauhid adalah aspek kepatuhan dan kesetiaan secara tulus (loyal) terhadap Allah, kitab, sunnah dan nabi Nya. Sedangkan Al Bara' adalah bersih diri dari segala kendali thagut dan hukum jahiliyyah. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :


"Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thagut dan beriman kepada Allah maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus."

(QS. Al-Baqarah [2] : 256)

Adapun An Nafiy (peniadaan atau negasi) bermakna meniadakan sesuatu yang menyaingi pengesaan kepada Allah, misalnya sesembahan perantara, tuan, tandingan dan thagut. Dan Itsbat (penetapan, afirmasi) terhadap empat perkara yaitu tujuan akhir (yang kita tuju adalah Allah), kecintaan kepada Allah, takut dan berpengharapan kepada Nya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

"Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu sembah, tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku"

(QS. Az-Zukhruf [43] : 26-27)



"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun."

(QS. An-Nisa` [4] : 36)

Dengan selalu memahami, menghayati, dan mengucapkan kalimat Laa Ilaaha IllalLah dapat menambah iman seorang muslim. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Shalallahu 'Alaihi wa Sallam,

"Perbaharuilah iman kamu sekalian" Sahabat bertanya, "Bagaimana memperbaharui iman kami? " Beliau menjawab, "Perbanyaklah membaca kalimat Laa Ilaaha IllalLah ".
(HR. Ahmad ibn Hanbal)

**Tambahan**

Thaghut atau thoghut menurut Ibnul Qayyim adalah setiap sesuatu yang melampui batasannya, baik yang disembah (selain Allah k), atau diikuti atau ditaati (jika dia ridha diperlakukan demikian).

Definisi lain, thaghut adalah segala sesuatu yang diibadahi selain Allah (dalam keadaan dia rela).

Semoga dengan mengenal Kalimat Tauhid dapat menjauhkan kita dari kemusyrikan. Dan menjadikan tujuan setiap langkah kita hanya karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala semata.


Wallahu a'lam








Sumber :
• Makna Kalimat Tauhid | Dr. Amin bin Abdullah asy-Syaqawi. pdf
• TAUHID & MAKNA SYAHADATAIN | islamhouse.com pdf
• http://asysyariah.com/makna-thaghut.html
• http://fadhlihsan.wordpress.com/2010/03/07/penjelasan-makna-kalimat-laa-ilaaha-illallah/
• http://www.tanbihun.com/usulidin/makna-laa-ilaaha-illallah/
• http://mimbarjumat.com/archives/99
• http://abumushlih.com/tafsiran-kalimat-tauhid.html/

2 comments:

999 Blog said...

Alhamdulillah mendapat kesejukan dari sini, mudah2an bermanfaat buat aku dan yang lainnya,,,

Tia Roozanty said...

Alhamdulillah jika bermanfaat......
Abis "Like" di fb langsung komen di sini....makasih yaw... :)

Post a Comment

 

My story Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review