Ada beratus-ratus spesies laba-laba di dunia. Hewan-hewan kecil ini terkadang nampak sebagai ahli konstruksi yang mampu melakukan perhitungan untuk membangun sarangnya, terkadang sebagai desainer interior yang sedang membuat rencana-rencana rumit, dan di waktu yang lain sebagai ahli kimia yang sedang membuat benang yang sangat kuat dan fleksibel, racun yang mematikan, serta asam-asam pelarut, dan kadang sebagai pemburu yang menggunakan taktik-taktik yang sangat cerdik.
Jaring laba-laba terdiri dari jaring kerangka, jaring penangkap, dan jaring pengikat. Jaring kerangka berfungsi sebagai peredam beban pada mangsanya yang mungkin menabrak jaring dengan kecepatan tinggi. Jaring penangkap berfungsi untuk menangkap mangsa dengan zat lengket yang terdapat di atasnya. Sedangkan jaring pengikat berfungsi untuk mengikat itu semua. Jaring yang berbagai jenis ini bisa dikeluarkan oleh laba-laba tepat dengan fungsi dan posisinya masing-masing.
Ada tiga fungsi yang terdapat dalam pembuatan sarang laba-laba. Fungsi tersebut adalah: menangkap mangsa, meredam beban yang diakibatkannya, dan menjebaknya. Jaring-jaring penangkap tidak sepenuhnya terikat pada jaring kerangka. Hal ini berfungsi agar ketika korban semakin banyak bergerak, korban akan semakin tertempeli jaring. Selain itu, jaring-jaring ini berangsur-angsur kehilangan elastisitasnya dan semakin kaku. Hal ini menyebabkan mangsa semakin tidak berkutik.
Selain kuat, benang-benang yang membentuk jaring laba-laba juga elastik. Namun tingkat elastisitasnya pada masing-masing daerah berbeda. Elastisitas ini penting untuk alasan-alasan berikut ini:
Jika tingkat elastisitasnya lebih rendah dari yang diperlukan, serangga yang terbang menuju jaring akan terpental balik seperti menubruk sebuah pegas yang keras.
Jika tingkat elastisitasnya lebih tinggi dari yang diperlukan, serangga akan memolorkan jaring, benang-benang lengket akan menempel satu sama lain dan jaring tersebut akan kehilangan bentuknya.
Jaring laba-laba memerlukan pengurusan yang terus menerus, karena bagian spiral lengketnya bisa rusak oleh hujan atau oleh gerakan mangsa yang berusaha lolos. Lebih dari itu, debu yang menempel pada jaring dapat merusak daya lekat benang-benang spiral.
Bergantung pada letaknya, dalam waktu yang singkat – 24 jam, sebuah jaring bisa kehilangan sifat-sifat yang membuatnya mampu menangkap serangga. Karena alasan inilah, jaring dibongkar secara berkala dan dibangun kembali. Laba-laba makan dan mencerna benang-benang jaring yang dibongkarnya. Ia menggunakan asam-asam amino dari benang yang dicernanya untuk membangun jaring yang baru.
Bagian jaring yang dimakan, dan waktunya, berbeda-beda tergantung spesies laba-labanya. Laba-laba taman, misalnya, tidak pernah menyentuh kerangka jaring, tetapi hanya memakan benang jari-jari dan benang spiralnya saja. Laba-laba tropis membangun jaring-jaringnya pada malam hari dan memakannya menjelang pagi. Laba-laba di daerah panas memakan jaringnya pada malam hari dan membangun yang baru untuk keperluan siang hari, karena di daerah ini serangganya tidak sebanyak di daerah tropis. Karena alasan inilah jaringnya harus tetap terpasang disepanjang siang.
Laba-laba membuat jaringnya sesuai dengan ukuran mahluk-mahluk yang hendak ditangkapnya. Laba-laba Amerika Selatan, misalnya, membuat jaring dengan bukaan sempit untuk memudahkan penangkapan semut putih yang keluar mencari sarang baru di bulan September. Jika ingin berburu kupu-kupu besar, laba-laba ini memperluas bukaannya dan menambah kekuatan serta elastisitas jaringnya. Sudut jaring pun berubah bergantung jenis mangsa yang ingin ditangkap (serangga terbang, berjalan, merayap, dll). Ini untuk mengurangi kerusakan dan meningkatkan kapasitas penangkapan.
Subhanallah, meski begitu banyak karakteristik unggul yang dimilikinya, tak seorang pun dalam kesehariannya pernah memikirkan betapa khas-nya mahluk yang dinamai laba-laba ini. Karena anggapan sepele inilah tidak ada perasaan takjub terhadap keberadaan laba-laba, atau pun terhadap keberadaan mahluk kecil lainnya. Ini merupakan cara berpikir yang sungguh keliru. Karena jika kita mulai mempelajari perihal laba-laba, juga mengenai perilaku mahluk lainnya, misalnya dengan memperhatikan cara mereka berburu, berkembang-biak, dan mempertahankan diri, kita akan menjumpai karakteristik-karakteristik yang akan membuat kita terkagum-kagum.
"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepadaNya. Tiada sesuatupun melainkan bertasbih dengan memujinya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun."
(Surat Al-Isra': 44)
Wallahu a'lam
Sumber :
• MENJELAJAH DUNIA LABA-LABA | Harun Yahya.pdf
• http://infofadhl.wordpress.com/2012/03/28/ayat-allah-dalam-seekor-laba-laba/
Labels
- Berbagi Sehat (13)
- Cerita Kalbu (12)
- Cerita Pagi (1)
- Coretan Hati (15)
- Resep Enak (1)
- Warna Dunia (14)
The Date Today
Saturday, April 21, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
6 comments:
oohhh jaring2nya dimakan sendiri toh..
Iya...dimakan sendiri....mungkin bagi laba-laba mirip permen kapas gitu kali yaaa.... :D
Sungguh karakter mahluk Tuhan yang luar biasa,yang selama ini tidak kita ketahui....terima kasih ya infonya
Alhamdulillah jika jadi manfaat..... :)
Sangat bermanfaat,,, :)
Ayoo...bermanfaat untuk apa? Heee...
Post a Comment