Ku pelankan suara hatiku yang mulai berteriak
Mungkin karena marah pada lemahnya diri
Atau mungkin karena tak mampu mengartikan kebosanan
Sudah saja, mulai basahlah mata ini
Takdir Tuhan yang selalu tidak mudah dipahami
Maafkan aku yang cemburu,
Maafkan aku yang pengeluh,
Maafkan aku yang tak pintar
Terkadang hanya butuh bicara
Tapi tak semudah saat berharap
Sehingga sepi di ujung ruang hati
Merasa sendiri tak berteman, tak bahagia
Mata ini terlalu sering basah
Hati ini rapuh meski merasa tangguh
Apa yang salah padaku
Seakan akan tenggelam dalam lara
Terlalu terlarut pada ego yang merumit
Sering kali tak tahu apa arti resah ini
Entah apa yang ku ingin dalam sepi
Jelaskanlah mengapa hatiku biru
Karena rasanya tak ingin bernafas lagi........
By. TIA NILAM ROOZANTY
(Ahad, 16 Oktober 2016)